Teknik Fotografi Slow Speed

Salah satu teknik terpenting dalam dunia fotografi, terutama dalam bidang landscape (pemandangan alam). Istilah lain yang sering digunakan untuk teknik ini adalah teknik long exposure.

Cerita dibalik Sebuah Foto

Sebuah gambar mewakilkan seribu kata. Begitulah seharusnya foto yang baik mampu mewakilkan banyak kata.

Membuat efek Fisheye lens dari photoshop

lensa sudut lebar dengan sudut pandang hemisperis yang sangat lebar.

Makna Ikhlas

Orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.

Teknologi Hardisk

Piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal magnetis yang berputar yang terintegrasi.


Ar Yu ReDEY..?!

Sabtu, 26 Juni 2010

Komposisi Nature Fotografi


Komposisi didalam Nature Fotografi....

Komposisi adalah susunan objek foto secara keseluruhan pada bidang gambar sehingga objek menjadi pusat perhatian (POI=Point of Interest). Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun "mood" suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek.
Berbicara komposisi, selalu terkait dengan kepekaan dan "rasa" (sense). Untuk itu sangat diperlukan upaya untuk melatih kepekaan kita agar dapat memotret dengan komposisi yang baik.

Dibawah ini merupakan panduan umum yang sangat sederhana dan biasa dipakai untuk menghasilkan komposisi sebuah foto yang baik. Kita juga dapat mulai belajar dan mengasah kepekaan dengan mengikuti panduan di bawah ini.

Rule of thirds. (Sepertiga Bagian)

Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama.
Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang Umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto.

Sudut Pemotretan (Angle of View)

Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik,
jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.

Komposisi pola garis Diagonal, Horizontal, Vertikal, Curve.

Didalam pemotretan Nature, pola garis juga menjadi salah satu unsur yang dapat memperkuat objek foto.
Pola garis ini dibangun dari perpaduan elemen-elemen lain yang ada didalam suatu foto. Misalnya pohon,ranting, daun, garis cakrawala, gunung, jalan, garis atap rumah dan lain-lain..

Elemen-elemen yang membentuk pola garis ini sebaiknya diletakkan di sepertiga bagian bidang foto.
Pola Garis ini dapat membuat komposisi foto menjadi lebih seimbang dinamis dan tidak kaku.

Background (BG) dan Foreground (FG)

Latar belakang dan latar depan adalah benda-benda yang berada di belakang atau didepan objek inti dari suatu foto. Idealnya BG dan FG ini merupakan pendukung untuk memperkuat kesan dan fokus perhatian mata kepada objek.

Selain itu juga "mood" suatu foto juga ditentukan dari unsur-unsur yang ada pada BG atau FG. BG dan FG, seharusnya tidak lebih dominan (terlalu mencolok) daripada objek intinya. Salah satu caranya adalah dengan mengaburkan (Blur) BG dan FG melalui pengaturan diafragma.

Selamat mencoba...

KAMERA

Kamera merupakan alat perekam gambar atawa kotak kedap cahaya. Didalamnya terdapat sebuah lensa yang mampu menerima cahaya dari sebuah objek yang kemudian direkam dengan alat pekat cahaya atau film.

Tiga Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam setiap pemotretan, yaitu kecepatan rana, bukaan diafragma, dan penemu jarak atau focus. Kemampuan pemotret menggunakan ketiga kontrol kamera tersebut akan sangat mempengaruhi hasil foto.
Kecepatan rana dan bukaan diafragma dapat mempengaruhi pencahayaan dan ketajaman hasil foto.

-Kecepatan Rana-
Kecepatan rana adalah rentang waktu sebuah rana membuka pada saat pemotretan. Kecepatan rana tinggi
misalnya 1/500 detik-biasanya digunakan untuk membekukan gerakan cepat, misalnya peristiwa olahraga. Sedangkan rana rendah-misalnya 1/15 detik- tidak dapat membekukan gerakan. Walaupun demikian, kecepatan ini masih dapat digunakan untuk memotret benda bergerak menyamping dengan teknik panning.

-Diafragma-
Bukaan diafragma adalah lubang lensa tempat sinar masuk ke dalam kamera. Besar kecilnya dapat diatur. Besar bukaan diafragma penting untuk mengontrol pencahayaan dan ruang tajam. Bukaan diafragma besar memasukkan lebih banyak cahaya dan memberi ruang tajam yang lebih sempit. Sebaliknya, bukaan diafragma kecil memasukkan sedikit cahaya dan memberi ruang tajam yang luas. Besar bukaan diafragma dinyatakan dalam angka f (kecil) ; disebut pula f stop. Sebagai pedoman, angka kecil menandakan bukaan besar; angka besar menandakan bukaan kecil. Urutan angka diafragma atawa f ini menggambarkan besar bukaan : f:1,4; f:2; f:2,8; f:4; f:5,6; f:8; f:11; f:16; f:22. Setiap bukaan
dari f:22 sampai f:1,4 meneruskan cahaya dua kali lebih banyak daripada angka f sebelumnya. Angka-angka diafragma tersebut mempengaruhi ruang tajam atau jarak antara objek yang terdekat dengan yang terjauh.

-Ruang tajam-
Ruang tajam adalah jarak terdekat dan terjauh yang masih berada dalam rentang focus.

-Fokus-
Fokus adalah pertemuan berkas sinar atau cahaya melalui lensa setelah berbias atau dipantulkan. Fokus juga bisa diartikan sebagai gambaran tajam atau kejelasan suatu objek pemotretan.


TEKNIK PENCAHAYAAN

Tanpa pencahayaan optimal, suatu foto tidak dapat menjadi karya yang baik. Oleh karena itu, seluk beluk pencahayaan mutlak harus diketahui dan dikuasi pemotret. Caranya adalah dengan melatih kepekaaan terhadap cahaya yang muncul.

Ada beberapa cahaya dalam pemotretan :
1.
Cahaya alami (natural light/available light), yaitu cahaya pemotretan yang berasal dari alam. Misalnya matahari atau benda2 angkasa yang mampu memantulkan cahaya.
Terbagi menjadi dua :

a. cahaya langsung (direct light), yaitu cahaya matahari yang langsung mengenai objek pemotretan tanpa terhambat/terhalang apapun. Sifatnya keras, menghasilkan bayangan yang tajam. Berkas cahayanya kuat, perbedaan bagian yang terkena sinar matahari dengan yang tidak amat kontras/mencolok.

b.Cahaya tidak langsung (indirect light), yaitu cahaya matahari yang mengenai objek setelah melewati awan/kabut yang menutupi langit.
Sifatnya halus/lembut dan merata, menghasilkan gradasi atau tone yang halus. Contohnya : window light (cahaya dari jendela) yang sangat banyak digemari kebanyakan pemotret karena menghasilkan cahaya Rembrandt

2. Cahaya buatan (artificial light), yaitu cahaya dalam pemotretan yang berasal dari cahaya buatan, misalnya lampu kilat. Karena cahaya lampu kilat memiliki keterbatasan, khususnya berkenaan dengan jarak pemotretan, pemotret harus paham betul pengukurannya.

Sebuah film/photo dikatakan mempunyai pencahayaan normal jika semua warna yang muncul sesuai dengan yang diharapkan. Ini hanya bias terjadi jika kombinasi antara kecepatan rana dan diafragmanya tepat. Yang dimaksud dengan film/photo kelebihan cahaya
dalam istilah fotografi disebut over��yaitu jika dalam bagian shadow density menerima cahaya berlebih (kehilangan detail). Sebaliknya, film dikatakan kekurangan cahaya atau under jika bagian shadow density tidak cukup menerima cahaya. Akibatnya detail gambar tidak dapat ditampilkan secara sempurna.

Ada beberapa jenis cahaya dalam pemotretan :
1. Main light, cahaya utama yg digunakan sebagai acuan metering misalnya dapat berupa matahari, soft box dan sebagainya.
2. Fill in light, cahaya pengisi yang digunakan untuk mengurangi kepekatan daerah2 gelap/shadow yang ditimbulkan oleh main light untuk memunculkan detail objeknya.
3. Hairlight, cahaya yang digunakan untuk menimbulkan dimensi rambut.
4. Background light, cahaya yang digunakan untuk memunculkan detail background dari objek.

Ada beberapa jenis arah datangnya cahaya dalam pemotretan :
1. Frontlight, pencahayaan dari depan, cahaya ini memberikan kesan yang rata, tanpa dimensi dan efek bayangan yang relatif kecil. Baik digunakan untuk pemotretan close up.
2. Side light, pencahayaan dari samping, sangat baik untuk memunculkan tekstur pada pemotretan lanskap dan menampilkan foto2 berkarakter seperti potret, juga memberi kesan kedalaman dan dimensi pada objek photo.
3. Backlight, pencahayaan yang datangnya dari belakang objek, pencahayaan jenis ini dapat memberikan semacam efek
halo disekitar subjek, sehingga memberikan sentuhan moody dan kesan dramatic. Secara umum efek yang dihasilkan dapat menciptakna siluet. Berhati2lah dengan efek cahaya ini karena jika salah dapat menimbulkan flare.
4. Toplight, pencahayaan yang datangnya dari atas subjek yang dapat menampilkan detail benda, pencahayaan seperti ini sangat dihindari tetapi jika dimanfaatkan dengan tepat dapat menjadi photo yang unik.

Tips pencahayaan :
1. Pagi dan senja
dijam-jam pagi dan petang, saat matahari terbit dan tenggelam, cahayanya bisa sangat menawan.
2. Gunakan reflector
Untuk mendapatkan hasil yang lebih natural, gunakan reflector untuk memunculkan detil. Sebisa mungkin hindari penggunaan flash.
3. Simpelkan siluet
pastikan anda mendapatkan bentuk yang jelas dari subjek. Jangan sampai menimbulkan siluet yang lain.
4. Lembutkan flash
hindari sinar flash yang berlebihan. Kurangi kekuatan kilat lampu flash ketika anda memotret disiang hari.
5. Hindari flare
Lindungi bagian depan lensa dengan tangan anda saat memotret menghadap matahari.
6. Tonjolkan warna
Potretlah warna-warna yang kuat pada waktu cuaca agak mendung, tapi tak hujan.
7. Metering yang cermat
kamera anda bias terkecoh oleh kondisi pencahayaan yang tidak biasa. Lakukan spot metering untuk mengatasinya.
8. Tambah cahaya saat berkabut
untuk memotret suasana berkabut, naikkan eksposur hingga 1EV untuk memulihkan kecerahan
9. Lambatkan
Ketika memotret dalam kondisi pencahayaan minim, kombinasikan shutter speed yang lambat dengan sinar flash untuk mendapatkan hasil menarik.
10. Jangan cepat puas
hasil yang memuaskan membutuhkan cahaya yang memadai.
Jangan buru-buru puas sebelum anda mendapatkannya.




RUANG TAJAM
Ket :
perhatikan perbedaan rentang ruang tajam pada ketiga foto diatas.
Pada bukaan diafragma besar ruang tajamnya lebih sempit dan demikian seterusnya.
Tips :
gunakan bukaan besar (angka f kecil) untuk mengisolasi background yang mengganggu
gunakan bukaan kecil (angka f besar) untuk pemotretan lanskap



OUTDOR FLASH
Sekilas jika kita berpikir tentang penggunaan flash, maka kita akan tahu kalau hal itu berlaku untuk suasana pemotretan yang kekurangan cahaya. Karenanya, kita umumnya tidak memikirkan tentang perlunya penggunaan flash pada pemotretan luar ruangan (siang hari) karena sinar matahari sudah sangat terang. Di sinilah kesalahan kita dimulai.

Flash sangat dibutuhkan pada pemotretan outdoor, terutama pada:

1. Kondisi obyek membelakangi matahari.
Pada kondisi seperti ini, meter kamera akan mengira suasana sudah cukup terang sehingga akan menyebabkan obyek yang difoto tersebut gelap/under karena cahaya kuat tersebut percuma karena tidak direfleksikan oleh obyek. Cara mengakalinya adalah dengan melakukan fill in pada obyek sehingga walaupun latar sangat terang tetapi obyek tetap mendapat cahaya.

2. Matahari berada di atas langit.
Ini akan mengakibatkan muncul bayangan pada bawah hidung dan dagu. Gunakan flash untuk menghilangkannya. Untuk melembutkan cahayanya gunakan bounce card atau diffuser.

3. Obyek berada pada open shade (bayangan).
Flash digunakan untuk mendapatkan pencahayaan yang sama pada keseluruhan obyek karena bayangan akan membuat gradasi gelap yang berbeda-beda pada bagian-bagian obyek apalagi wajah manusia.

5. Langit sangat biru dan menggoda.
Jika kita tidak tergoda oleh birunya langit dan rela mendapat foto langit putih ketika memotret outdoor maka silahkan lakukan metering pada obyek tanpa menggunakan flash atau dengan flash.
Jika kita rela obyek kekurangan cahaya asalkan langit biru silahkan lakukan metering pada langit. Nah, jika kita ingin langit tetap biru sekaligus obyek tercahayai dengan baik, gunakan metering pada langit dan fill flash pada obyek. Ini akan menghasilkan perpaduan yang tepat dan pas.
6. Langit mendung.
Ketika langit mendung, jangan segan-segan gunakan flash karena efek yang ditimbulkan awan mendung akan sama seperti jika kita berada di bawah bayangan



Senin, 21 Juni 2010

JUHUD

 
JUHUD
Makna secara bahasa:
Zuhud menurut bahasa berarti berpaling dari sesuatu karena hinanya sesuatu tersebut dan karena (seseorang) tidak memerlukannya. Dalam bahasa Arab terdapat ungkapan “syaiun zahidun” yang berarti “sesuatu yang rendah dan hina”.
Makna secara istilah:
Ibnu Taimiyah mengatakan – sebagaimana dinukil oleh muridnya, Ibnu al-Qayyim – bahwa zuhud adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat demi kehidupan akhirat.
Al-Hasan Al-Bashri menyatakan bahwa zuhud itu bukanlah mengharamkan yang halal atau menyia-nyiakan harta, akan tetapi zuhud di dunia adalah engkau lebih mempercayai apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu.
Dalam agama Islam, zuhud merupakan inti dari ajaran tasawuf. Pemahaman zuhud bukanlah hidup membenci dunia dan mengisolir diri dari keramaian dengan mengabaikan kewajiban menafkahi keluarga. Zuhud dalam pengertian yang benar adalah menekan hasrat dan menjauhkan diri dari kesenangan dunia untuk mencapai kesenangan akherat.
Allah berfirman,
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
Ayat ini menunjukkan bahwa kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu, batil, dan sekadar permainan. Yang dimaksud sekadar permainan adalah sesuatu yang tiada bermanfaat dan melalaikan. Ayat ini juga menunjukkan bahwa dunia adalah perhiasan, dan orang-orang yang terfitnah dengan dunia menjadikannya sebagai perhiasannya dan tempat untuk saling bermegah-megahan dengan kenikmatan yang ada padanya berupa anak-anak, harta-benda, kedudukan dan yang lainnya sehingga lalai dan tidak beramal untuk akhiratnya.
Zuhud ditafsirkan dengan tiga perkara yang semuanya berkaitan dengan perbuatan hati:
  1. Bagi seorang hamba yang zuhud, apa yang ada di sisi Allah lebih dia percayai daripada apa yang ada di tangannya sendiri. Hal ini timbul dari keyakinannya yang kuat dan lurus terhadap kekuasaan Allah. Abu Hazim az-Zahid pernah ditanya, “Berupa apakah hartamu?” Beliau menjawab, “Dua macam. Aku tidak pernah takut miskin karena percaya kepada Allah, dan tidak pernah mengharapkan apa yang ada di tangan manusia.” Kemudian beliau ditanya lagi, “Engkau tidak takut miskin?” Beliau menjawab, “(Mengapa) aku harus takut miskin, sedangkan Rabb-ku adalah pemilik langit, bumi serta apa yang berada di antara keduanya.”
  2. Apabila terkena musibah, baik itu kehilangan harta, kematian anak atau yang lainnya, dia lebih mengharapkan pahala karenanya daripada mengharapkan kembalinya harta atau anaknya tersebut. Hal ini juga timbul karena keyakinannya yang sempurna kepada Allah.
  3. Baginya orang yang memuji atau yang mencelanya ketika ia berada di atas kebenaran adalah sama saja. Karena kalau seseorang menganggap dunia itu besar, maka dia akan lebih memilih pujian daripada celaan. Hal itu akan mendorongnya untuk meninggalkan kebenaran karena khawatir dicela atau dijauhi (oleh manusia), atau bisa jadi dia melakukan kebatilan karena mengharapkan pujian. Jadi, apabila seorang hamba telah menganggap sama kedudukan antara orang yang memuji atau yang mencelanya, berarti menunjukkan bahwa kedudukan makhluk di hatinya adalah rendah, dan hatinya dipenuhi dengan rasa cinta kepada kebenaran.
Hakekat zuhud itu berada di dalam hati, yaitu dengan keluarnya rasa cinta dan ketamakan terhadap dunia dari hati seorang hamba. Ia jadikan dunia (hanya) di tangannya, sementara hatinya dipenuhi rasa cinta kepada Allah dan akhirat.
Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia secara total dan menjauhinya. Lihatlah Nabi, teladan bagi orang-orang yang zuhud, beliau mempunyai sembilan istri. Demikian juga Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman, sebagai seorang penguasa mempunyai kekuasaan yang luas sebagaimana yang disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an. Para Shahabat, juga mempunyai istri-istri dan harta kekayaan, yang di antara mereka ada yang kaya raya. Semuanya ini tidaklah mengeluarkan mereka dari hakekat zuhud yang sebenarnya.
Tingkatan Zuhud
Ada beberapa tingkatan zuhud sesuai dengan keadaan setiap orang yang melakukannya, yaitu:
  1. Berusaha untuk hidup zuhud di dunia; sementara ia menghendaki (dunia tersebut), hati condong kepadanya dan selalu menoleh ke arahnya, akan tetapi ia berusaha melawan dan mencegahnya.
  2. Orang yang meninggalkan dunia dengan suka rela, karena di matanya dunia itu rendah dan hina, meskipun ada kecenderungan kepadanya. Dan ia meninggalkan dunia tersebut (untuk akhirat), bagaikan orang yang meninggalkan uang satu dirham untuk mendapatkan uang dua dirham (maksudnya balasan akhirat itu lebih besar daripada balasan dunia).
  3. Orang yang zuhud dan meninggalkan dunia dengan hati yang lapang. Ia tidak melihat bahwa dirinya meninggalkan sesuatu apapun. Orang seperti ini bagaikan seseorang yang hendak masuk ke istana raja, terhalangi oleh anjing yang menjaga pintu, lalu ia melemparkan sepotong roti ke arah anjing tersebut sehingga membuat anjing tersebut sibuk (dengan roti tadi), dan ia pun dapat masuk (ke istana) untuk menemui sang Raja dan mendapatkan kedekatan darinya. Anjing di sini diumpamakan sebagai syaitan yang berdiri di depan pintu (kerajaan/surga) Allah, yang menghalangi manusia untuk masuk ke dalamnya, sementara pintu tersebut dalam keadaan terbuka. Adapun roti diumpamakan sebagai dunia, maka barangsiapa meninggalkannya niscaya akan memperoleh kedekatan dari Allah.
Hal-Hal yang Mendorong untuk Hidup Zuhud
1. Keimanan yang kuat dan selalu ingat bagaimana ia berdiri di hadapan Allah pada hari kiamat guna mempertanggung-jawabkan segala amalnya, yang besar maupun yang kecil, yang tampak ataupun yang tersembunyi. Ingat! betapa dahsyatnya peristiwa datangnya hari kiamat kelak. Hal itu akan membuat kecintaannya terhadap dunia dan kelezatannya menjadi hilang dalam hatinya, kemudian meninggalkannya dan merasa cukup dengan hidup sederhana.
2. Merasakan bahwa dunia itu membuat hati terganggu dalam berhubungan dengan Allah, dan membuat seseorang merasa jauh dari kedudukan yang tinggi di akhirat kelak, dimana dia akan ditanya tentang kenikmatan dunia yang telah ia peroleh, sebagaimana firman Allah,¢
“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At-Takaatsur: 6)
Perasaan seperti ini akan mendorong seorang hamba untuk hidup zuhud.
3. Dunia hanya akan didapatkan dengan susah payah dan kerja keras, mengorbankan tenaga dan pikiran yang sangat banyak, dan kadang-kadang terpaksa harus bergaul dengan orang-orang yang berperangai jahat dan buruk. Berbeda halnya jika menyibukkan diri dengan berbagai macam ibadah; jiwa menjadi tentram dan hati merasa sejuk, menerima takdir Allah dengan tulus dan sabar, ditambah akan menerima balasan di akhirat. Dua hal di atas jelas berbeda dan (setiap orang) tentu akan memilih yang lebih baik dan kekal.
4. Merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an yang banyak menyebutkan tentang kehinaan dan kerendahan dunia serta kenikmatannya yang menipu (manusia). Dunia hanyalah tipu daya, permainaan dan kesia-siaan belaka. Allah mencela orang-orang yang mengutamakan kehidupan dunia yang fana ini daripada kehidupan akhirat, sebagaimana dalam firman-Nya,
“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Naaziat: 37-39)
Dalam ayat yang lainnya Allah berfirman,
“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’laa: 16-17)
Bagaimana caranya agar kita bisa zuhud? Imam Al-Ghazali memberikan tiga tips. Pertama, memaksa diri untuk mengendalikan hawa nafsunya. Kedua, sukarela meninggalkan pesona dunia karena dipandang kurang penting. Ketiga, tidak merasakan zuhud sebagai beban, karena dunia dipandang bukan apa-apa bagi dirinya.
Sementara itu, Ibrahim bin Adham pernah ditanya seorang lelaki, “Bagaimana cara engkau mencapai derajat orang zuhud?” Ibrahim menjawab,”Dengan tiga hal, pertama, aku melihat kuburan itu sunyi dan menakutkan, sedang aku tidak menemukan orang yang dapat menentramkan hatiku di sana. Kedua, aku melihat perjalanan hidup menuju akherat itu amat jauh, sedang aku tidak memiliki cukup bekal. Ketiga, aku melihat Rabb Yang Maha Kuasa menetapkan satu keputusan atasku, sedang aku tidak punya alasan untuk menolak keputusan itu.” (Abu Ishak Ibrahim bin Adham Al Balkhi)
pada waktu perang Tabuk, ketika Rasulullah saw. menghimbau untuk mengumpulkan bantuan, Abu Bakar r.a. telah mengumpulkan semua harta benda yang ada di rumahnya, lalu diberikan kepada Rasulullah saw.. Dan ketika Rasulullah saw. bertanya, “Wahai Abu Bakar, apa yang engkau tinggalkan di rumahmu?” Ia menjawab, “Allah swt. dan Rasul-Nya
“Ketika Abu Bakar r.a. masuk Islam, ia mempunyai uang sebanyak 40.000 dirham, semuanya dibelanjakan untuk Rasulullah saw. (yakni dalam keridhaan Rasululullah) Dan pada waktu hijrah, yang tersisa hanya 5000 dirham. Harta itu digunakan untuk memerdekakan hamba-hamba sahaya (yang disiksa karena masuk Islam) dan untuk keperluan agama.

oleh : Ustadz Ridwan. S


Terimakasih Sudah Berkunjung..
©